hatiku lirih menatap hari esok .
sebab ku tau bahwa kau tak memberikan ku kesempatan tuk bicara .
hatiku lirih dan pilu .
sebab ku tahu tak ada kalian disampingku yg mampu mendengar jeritan hatiku .
aku tahu tak kan mudah menyapa nuranimu tuk yakinkan bahwa aku benar,
falsafah pikiran sudah rasuki jiwa dan tak mampu percaya kata manisku .
tak ada kata yang mampu ungkapkan perasaan jiwa,
sebab raga sudah mampu jatuhkan butir air mata .
hanya tinggal keresahan dan rantai kegelisahan yang mampu membelenggu jiwa ku .
jiwa yg rapuh tanpa kehadiran mu,
sang pujangga cinta .
sang sahabat hati,
sang guru yang mampu mematikan racun bisa dari sengatan mulut dan lidahmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar