Kamis, 16 September 2010

lirih

hatiku lirih menatap hari esok .
sebab ku tau bahwa kau tak memberikan ku kesempatan tuk bicara .

hatiku lirih dan pilu .
sebab ku tahu tak ada kalian disampingku yg mampu mendengar jeritan hatiku .

aku tahu tak kan mudah menyapa nuranimu tuk yakinkan bahwa aku benar,
falsafah pikiran sudah rasuki jiwa dan tak mampu percaya kata manisku .

tak ada kata yang mampu ungkapkan perasaan jiwa,
sebab raga sudah mampu jatuhkan butir air mata .

hanya tinggal keresahan dan rantai kegelisahan yang mampu membelenggu jiwa ku .
jiwa yg rapuh tanpa kehadiran mu,
sang pujangga cinta .
sang sahabat hati,
sang guru yang mampu mematikan racun bisa dari sengatan mulut dan lidahmu

Tidak ada komentar: